Wednesday, December 26, 2018
Monday, December 17, 2018
Saturday, December 15, 2018
Wednesday, December 12, 2018
Pengertian SCOR Model Dalam Manajemen Rantai Pasok (LOGISTIC)
SCOR MODEL -MGT LOGISTIC |
Pengertian scor model – Mgt Logistik. SCOR Model adalah singkatan dari The Supply Chain Operations Reference Model.
Secara pengertian, SCOR Model adalah sebuah metode pendekatan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja dari sebuah supply chain.
Sejarah SCOR Model
Pengertian scor model – Mgt Logistik
SCOR Model adalah sebuah metode yang dikembangkan oleh Supply Chain Council atau Dewan Rantai Suplai.
Supply Chain Council adalah sebuah lembaga nonprofit yang berdiri pada tahun 1996 dan digagas oleh beberapa organisasi dan perusahaan.
Perusahaan pemrakarsa dari Supply Chain Council antara lain seperti Bayer, Procter & Gamble, Lockheed Martin, Compaq, Rockwell Semiconductor, Texas Instruments, Nortel, 3M, Rabin, Todd, & McGrath (PRTM), Cargill, Pittiglio, dan AMR (Advance Manufacturing Research).
Pada awal berdirinya dewan rantai pasok ini memiliki anggota sebanyak 69 perusahaan, namun saat ini telah mencapai 1000 perusahaan.
Perkembangan SCOR Model
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Kelebihan dari SCOR model adalah sebagai kemampuannya untuk mengintegrasikan Business Process Reengineering (BPR), benchmarking dan Best Practice Analyze (BPA) ke dalam kerangka kerja suply chain.
SCOR model adalah metode yang terus berevolusi dan dapat dikembangkan terus metriks-metriks di dalamnya dengan fleksibel sesuai kebutuhan tiap supply chain.
Berikut ini gambaran proses kunci dalam SCOR Model yaitu plan, source, make, deliver dan return yang berada dalam proses mata rantai.
Level dalam SCOR Model
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Menurut Supply Chain Council (2010), ada 4 level tahapan pemetaan SCOR version 10.0, yaitu: Top Level (Level 1), Configuration Level (Level 2), Process Element Level (Level 3), dan Implementation Level (Level 4).
Level 1
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Level 1, mendefinisikan ruang lingkup dan isi dari SCOR model.Setidaknya ada 5 proses kunci dalam top level pertama ini yaitu plan, source, make, deliver dan return lalu mengukur metrik kinerja.
Hasil pengukuran metrik yang didapatkan kemudian di compare dengan target perusahaan untuk mengetahui apakah kinerja supply chain sudah mencapai target atau belum.
Berikut ini proses kunci tersebut.
Plan
Perencanaan: Sebuah proses untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran (supply and demand) dalam rangka membangun strategi terbaik dari tiap aktivitas rantai pasok sambil tetap menyesuaikan aturan bisnis yang berlaku.Pada perencanaan ini segalanya dikalkulasikan dari mulai tingkat efisiensi dan resiko bisnis yang akan dihadapi.
Source
Sumber : Proses yang melakukan pengumpulan dan pengadaan material barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan yang sebelumnya telah direncanakan.
Make
Membuat (make): Proses yang mengubah barang ke tahap penyelesaian (Mengolah, memproduksi, dan melakukan packaging finish good) untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan.
Deliver
Pengiriman (deliver): Proses yang pendistribusian barang jadi dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Di sini, termasuk manajemen pemesanan, manajemen gudang seperti pengemasan produk sesuai prosedur perusahaan. Manajemen transportasi seperti melakukan pengiriman dengan transportasi yang tepat dan tepat waktu – untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan.
Return
Return adalah proses pengelolaan pengembalian barang.Di tahap supplier, bahan baku yang tidak sesuai permintaan dari perusahaan dan menyediakan transportasi untuk pengiriman bahan baku pengganti. Pembuatan klaim atas bahan baku yang tidak sesuai permintaan ke pemasok di tahap manufaktur. Pengelolaan klaim atas finish good yang tak sesuai di tahap distributor. Dan hingga pembuatan klaim atas produk akhir yang rusak di tahap pengecer.
Level 2
Level 2, merupakan tahap konfigurasi. Pada level kedua ini setiap proses inti dalam SCOR akan ditampilkan lebih rinci dari proses-proses mata rantai suplai perusahaan.
Hal itu dimulai dari proses yang berkaitan dengan pemasok, aktivitas produksi dan distribusi hingga produk yang diterima oleh konsumen. Terdapat pengklasifikasian proses seperti berikut:
1 = Make-to-stock
2 = Make-to-order
3 = Engineering-to-order
4 = Retail product
2 = Make-to-order
3 = Engineering-to-order
4 = Retail product
Level 3, merupakan tahap dekomposisi proses-proses yang ada pada rantai pasok menjadi elemen-elemen yang mendefinisikan kemampuan perusahaan untuk berkompetisi.
Level 4, merupakan tahap implementasi yang memetakan program-program penerapan secara spesifik serta mendefinisikan perilaku-perilaku untuk mencapai competitive advantage dan beradaptasi terhadap perubahan kondisi bisnis.
Metriks dalam SCOR Model
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Metriks adalah sebuah alat untuk mengukur kinerja standar dari proses-proses dalam supply chain. Salah satu syarat utama pengukuran kinerja ini adalah reliable dan valid. Reliability berhubungan dengan konsistensi dari instrumen-instrumen penelitian. Sementara validitas berhubungan dengan ketepatan definisi dari sebuah variabel.
SCOR model memberikan ruang bagi para peneliti untuk melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap tipe industri masing-masing.
Atribut Kinerja
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Atribut Kinerja berhubungan dengan strategi perusahaan. Setiap atribut akan memiliki tolok ukur masing-masing dalam Metriks SCOR Model. Berikut ini adalah atribut yang sering ada dalam metriks standard dari SCOR Model:
Reliability berkaitan dengan kemampuan melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. Fokus dari reliabilityadalah ketepatan waktu, ketepatan kuantitas dan ketepatan kualitas.
Responsiveness berkaitan dengan kecepatan waktu respon setiap pelaksanaan fungsi-fungsi yang berada di setiap mata rantai.
Agility berkaitan dengan kemampuan untuk fleksibel dan beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan yang dipicu oleh faktor eksternal.
Cost berkaitan dengan biaya-biaya di dalam Supply chain. Termasuk di dalamnya terdapat labor costs, material costs, management and transportation costs.
Asset Management Efficiency atau efisiensi dalam pengelolaan asset berkaitan dengan utilitas nilai suatu barang, penyusutan inventori, insourcing vs outsourcing dll.
Berikut ini contoh metriks tiap level beserta atribut kinerja (Performance Attribut):
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kabar Daerah
-
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM KONTRESTATI POLITIK D I S U S U N Oleh FARHADI 411206619 Prodi...
-
Facebook Email atau Telepon Kata Sandi Biarkan saya tetap masuk Lupa kata sandi Anda? Mendaftar ...
-
PINTOE//JAKARTA - Pesta demokrasi kali ini tidak saja diikuti oleh ''orang-orang w...