WAHAI SALAFIYYUN TETAP PELAJARI ILMU TAJWID
Ahlul bid’ah demi melariskan dan melanggengkan bid’ahnya akan masuk dari berbagai pintu dan cabang-cabang ilmu islam. Bahkan tidak jarang ini digunakan sebagai senjata untuk membungkam ahlu sunnah.
Al-Ustadz Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashoriy menceritakan dalam bukunya “Panduan Praktis Tajwid” (hal. 152) bagaimana ahlu bid’ah memanfaatkan ilmu tajwid untuk membungkam ahlu sunnah, kata beliau :
“Rosyad al-Hubaisy ia adalah khothib ahlus sunnah sekarang ini telah menceritakan kepada murid-murid Syaikh Yahya al Hajuri Hafizhahullah di majelisnya, bahwa ada seorang dai ahlus sunnah dan seorang ikhwanul muslimin, ketika mereka duduk disalah satu majelis Syaikh ahlus sunnah di saudi arabia. Masing-masing dari kedua orang tadi menjelaskan perkaranya didepan syaikh tersebut, maka seorang dari ikhwanul muslimin mengatakan : “wahai Syaikh saya tantang orang ini (dari ahlus sunnah) membaca Al Qur`an satu juz saja kalau memang dia mampu”.
Orang-orang Ikhwanul Muslimin di Yaman selalu menjelek-jelekkan murid Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah. Karena mengaku salafy tapi bacaan Al Qur`an tidak diambil dari orang-orang salaf. Sehingga banyak masjid yang seharusnya Ahlus sunnah yang menjadi Imam sholat ternyata justru ikhwanul muslimin yang memegang peranan ini, karena bacaan dan hafalan Al Qur`an mereka lebih bagus dari pada ahlus sunnah. Oleh karena itulah, Syaikh Yahya ketika beliau mengganti syaikh Muqbil terus menerus menggembor-gemborkan masalah ilmu tajwid.
Maka bangkitlah murid-murid beliau yang mampu mengajar dalam fan (bidang) ini untuk mengajar teman-temannya. Bahkan kadang-kadang dalam sehari ada 10 pelajaran tajwid dibuka. Sehingga banyak murid syaikh Yahya mampu membaca Al Qur`an dengan baik. Bahkan diantara mereka ada yang belajar qiro’ah sab’ah. Maka banyak masjid yang dulu dikuasai Ikhwanul muslimin jatuh ke tangan ahlus sunnah. Kemudian ejekan dan penghinaan mereka kepada terhadap ahlus sunnah sudah banyak berkurang. Semua ini adalah karunia Allah Ta’aalaa, kemudian kesungguhan dari ahlus sunnah untuk memahami dan mempelajari ilmu ini”.
No comments:
Post a Comment